Background

Tuesday, October 21, 2014

Pertemuan III

halo, pada kesempatan kali ini saya akan membahas materi pertemuan ke 3 saya yaitu Silogisme.

Apa itu Silogisme?

Silogisme adalah suatu simpulan dimana dari dua putusan(premis2) disimpulkan suatu putusan yang baru.
 Prinsipnya yaitu;
bila premis benar, maka simpulannya benar.

Silogisme dibagi menjadi 2 yaitu, 
  • Silogisme Kategoris
  • Silogisme Hipotesis
Silogisme Kategoris, silogisme yang premis dan simpulannya adalah putusan kategoris (pernyataan tanpa syarat). 

contoh: perbuatan jahat itu haram. (M-P)
             menghina itu adalah perbuatan jahat. (S-M
             maka, menghina itu haram. (S-P)

Bila penalaran baik, silogisme memperlihatkan alasan dan dasarnya. 

Catatan untuk Silogisme;
  • Tentukan dulu simpulan. ciri-cirinya lewat kata-kata; karena itu, maka dari situ dll.
  • Bila kesimpulan sudah ada, tentukan alasannya. alasan ini menunjuk mana M
  • Bila S dan P sudah diketahui dalam simpulan, susunlah silogisme yang terdiri dari 3 bagian. simpulan (S-P), premis minor (S-M), premis mayor (titik tolak penalaran, M-P)
Silogisme Kategoris 

Silogisme Kategoris Tunggal: mempunyai dua premis, yaitu S, P dan M. 

Bentuk-bentuk silogisme kategoris tunggal;
(1) M adalah S dalam premis mayor dan P dalam premis minor. Aturannya, premis minor harus sebagai penegasan, sedangkan premis mayor sifatnya umum.

Contoh: (M-P) Setiap manusia dapat mati (mayor)
              (S-M) Aristoteles dapat mati (minor)
              (S-P) Jadi, Aristoteles dapat mati (simpulan) 

(2) M jadi P dalam premis mayor dan minor. Aturannya, salah satu premis harus negatif. premis mayor bersifat umum

Contoh: (P-M) Lingkaran adalah bentuk bundar (mayor)
              (S-M) Segitiga bukan bentuk bundar (minor)
              (S-P)  Segitiga bukan lingkaran (simpulan) 

(3) M menjadi S dalam premis mayor dan minor. Aturannya, premis minor harus berupa penegasan dan simpulannya bersifat partikular

Contoh: (M-P) Mahasiswa itu orang dengan tugas belajar (mayor) 
              (M-S) Ada mahasiswa yang orang bodoh (minor)
              (S-P)  Jadi, sebagian orang bodoh itu orang dengan tugas belajar (simpulan) 

(4) M adalah P dalam premis mayor dan S dalam premis minor. Aturannya, premis minor harus berupa penegasan dan simpulannya bersifat partikular. 

Contoh: (P-M) Influenza itu penyakit (mayor)
              (M-S) Semua penyakit mengganggu ksehatan (minor)
              (S-P)  Jadi, sebagian yang mengganggu kesehatan itu Influenza (simpulan)

Silogisme Kategoris Majemuk: Bentuk silogisme yang premis-premisnya sangat lengkap, lebih dari 3 premis. 
Jenis-jenisnya;
  • Epicherema: Silogisme yang salah satu/kedua premisnya disertai alasan. *contoh: Semua arloji bermutu adalah arloji mahal, karna sukar pembuatannya. Arloji Mido itu adalah arloji baik, karna selalu tepat dan awet. Jadi, arloji Mido adalah arloji mahal.  
  • Enthymema: Silogisme yang dalam penalarannya tidak mengemukakan semua premis secara eksplisit. salah satu premis/simpulannya dilampaui, disebut juga silogisme yang disingkat. *contoh: (versi singkat) Manusia adalah rohani. Jadi, tidak akan mati. (versi lengkap) Yang rohani itu tidak akan dapat mati. Jiwa manusia adalah rohani. Maka, jiwa manusia tidak akan mati. 
  • Polisilogisme: Deretan silogisme dimana simpulan silogisme yang satu menjadi premis untuk silogisme yang lainnya. *contoh: Seseorang yang menginginkan lebih dari yang dimiliki, merasa tidak puas. Seseorang yang rakus adalah seseorang yang menginginkan lebih dari yang dimiliki. Jadi, seseorang yang rakus merasa tidak puas. Seseorang yang kikir merasa tidak puas. Budi adalah seorang yang kikir. Jadi, Budi merasa tidak puas. 
  • Sorites: Silogisme yang premisnya lebig dari dua. putusan-putusan itu dihubungkan satu sama lain sedemikian, sebagai predikat dari putusan yang satu jadi subjek putusan berikutnya.             Orang yang tidak mengendalikan keinginannya, menginginkan seribu satu barang. Orang yang menginginkan seribu satu barang, banyak sekali kebutuhannya. Orang yang banyak sekali kebutuhannya, tidak tenteram hatinya. Jadi, orang yang tidak mengendalikan keinginanya, tidak tenteram hatinya. 
Hukum Silogisme Kategoris
  • Silogisme tidak boleh mengandung lebih dari tiga term (S,M,P). kurang dari tiga berarti tidak ada silogisme. lebih dari tiga term artinya tidak ada perbandingan. ketiga term tetap sama artinya. dalam silogisme S dan P disatukan oleh perbandingan masing-masing dengan M. 
  • M tidak boleh masuk dalam kesimpulan, karena M berfungsi mengadakan perbandingan dengan term-term. 
  • Term S dan P dalam simpulan tidak boleh lebih luas dari premis-premisnya. Jika S dan P dalam premis partikular, maka dalam simpulan tidak boleh universal. bila dilanggar akan terjadi latius hos (menarik simpulan yang terlalu luas). contoh: Semua lingkaran bulat. Nah, semua lingkaran itu gambar. Maka, semua gambar itu bulat. (simpulan salah, kenapa? bagaimana yang benar?)
sekian post saya, terima kasih dan maaf bila ada kata-kata yang susah dimengerti. :)

           



No comments:

Post a Comment