Background

Wednesday, November 12, 2014

Pertemuan VI

Halo, kali ini saya akan membahas tentang Fallacia.

Fallacia adalah kesalahan atau kesesatan pemikiran dalam logika, bukan kesalahan fakta, tapi kesalahan atas kesimpulan karena penalaran yg tidak sehat.

Ada 2 Jenis yaitu;


1. Kesesatan Formal = Kesesatan yang terjadi karena pelanggaran norma, prinsip dan kaidah. 

Contoh: semua penodong berwajah seram
             semua pengamen berwajah seram.
             Jadi, semua pengamen adalah penodong.

2. Kesesatan Informal = Kesesatan yang terjadi dalam penggunaan bahasa. 

a. penempatan kata depan yang keliru 
contoh: Antara hewan dan manusia memiliki perbedaan

b. mengacau posisi subjek atau predikat
contoh: Karena tidak mengerjakan PR, guru menghukum anak itu.

c. ungkapan yang keliru
conoth: Penjahat kawakan itu berhasil diringkus polisi minggu lalu.

d. amfiboli / sesat karena struktur kalimat bercabang
contoh: susi, anak Pak Anto yang sakit jiwa kabur dari rumah.

Pertemuan V

hai, kali ini saya akan membahas tentang kisi-kisi Ujian Tengah Semester. Saya mendapatkan tugas untuk membahas Filsafat Yunani dan Modernisme. berikut penjelasannya

Filsafat Yunani

Periode filsafat yunani, merupakan periode terpenting dalam sejarah peradaban manusia. Hal ini disebabkan karna pada saat itu terjadi perubahan pola piker misosentris yaitu (pola pikir yang sangat mengandalkan mitos untuk menjelaskan fenomena alam).

Pada periode ini muncul lah filsuf pertama yang mengkaji tentang asal usul alam yaitu Thales(624-546 SM). Pada masa itu, ia mengatakan bahwa asal alam adalah air karena unsur terpenting bagi setiap makhuk hidup adalah air.

Sedangkan Heraklitos berpendapat bahwa segala yang ada selalu berubah dan sedang manjadi. Ia mempercayai bahwa arche  (asas yang pertama dari alam semesta) adalah api. Api dianggapnya sebaga lambang perubahan dan kesatuan. Api mempunyai sifat memusnahkan segala yang ada dan mengubah sesuatu tersebut menjadi abu atau asap. Sehingga Heraclitos menyimpulkan bahwa yang mendasar dalam alam semesta ini adalah bukan bahannya, melainkan aktor dan penyebabnya, yaitu api.

Saturday, November 8, 2014

Pertemuan IV

Halo, kali ini saya akan membahas pertemuan ke 4 saya yaitu tentang Logika. 


Apa itu Logika atau Penalaran Induktif? 

Logika adalah cara ilmu pengetahuan yang bertolak dari sejumlah proposisi tunggal /partikular tertentu untuk menarik kesimpulan umum tertentu. Kesimpulan umum itu dirumuskan atas dasar fakta. Kesimpulan itu artinya generalisasi fakta yang memperlihatkan kesamaan. Namun, kesimpulan umum harus dianggap sebagai bersifat sementara. Karena ciri dasar induktif selalu tidak lengkap. 

Persamaan penalaran induktif dengan deduktif yaitu argumentasi keduanya terdisri dari premispremis yang mendukung kesimpulan. 
Perbedaannya adalah penalaran induksi yang tepat akan punya premis-premis benar tapi kesimpulan salah, karena argumentasi penalaran induktif tidak membuktikan kesimpulan benar. Premis hanya menetapkan kesimpulan berisi suatu kemungkinan. 

Maka, argumentasi dalam penalaran induksi tidak dinilau sebagai sahih/valid atau tidak sah/invalid, tapi berdasarkan probabilitas.