Halo, kali ini saya akan membahas tentang Fallacia.
Fallacia adalah kesalahan atau kesesatan pemikiran
dalam logika, bukan kesalahan fakta, tapi kesalahan atas kesimpulan karena
penalaran yg tidak sehat.
Ada 2 Jenis yaitu;
1. Kesesatan
Formal = Kesesatan yang
terjadi karena pelanggaran norma, prinsip dan kaidah.
Contoh: semua penodong berwajah seram
semua pengamen
berwajah seram.
Jadi, semua
pengamen adalah penodong.
2. Kesesatan
Informal = Kesesatan yang
terjadi dalam penggunaan bahasa.
a. penempatan kata depan yang keliru
contoh: Antara hewan dan manusia memiliki perbedaan
b. mengacau posisi subjek atau predikat
contoh: Karena tidak mengerjakan PR, guru menghukum anak itu.
c. ungkapan yang keliru
conoth: Penjahat kawakan itu berhasil diringkus polisi minggu
lalu.
d. amfiboli / sesat karena struktur kalimat bercabang
contoh: susi, anak Pak Anto yang sakit jiwa kabur dari rumah.
e. kesesatan aksen (penekanan yang salah dalam kalimat)
contoh: Misalkan ada peraturan "Anda tidak boleh menggangu
anak tetangga Anda." kemudia Budi bukan anak tetangga Anda. jadi, Anda
boleh mengganggu Budi.
f. kesesatan bentuk pembicaraan
sesat karena orang menyimpulkan kesamaan konstruksi juga berlaku
bagi yang lain.
contoh: Berpakaian artinya memakai pakaian. maka, Beristri artinya
memakai istri.
g. kesesatan aksiden
yang aksidental dikacaukan denga hal yang hakiki.
contoh: sawo matang adalah warna.
orang indonesia
itu sawo matang.
maka, orang
indonesia adalah warna.
h. kesesatan karena alasan yang salah
konklusi ditarik dari preis yang tidak relevan.
3. Kesesatan
Presumsi
a. Generalisasi tergesa-gesa
Contoh: Orang
Padang pandai memasak
b. Non sequitur (belum tentu)
Contoh: Memang
saya tidak lulus karena beberapa hari yang lalu saya berdebat dengan dosen
tersebut.
c. Analogi
palsu
Contoh: Membuat istri bahagia seperti membuat hewan piaraan bahagia dengan membelai kepalanya dan memberi banyak makan.
Contoh: Membuat istri bahagia seperti membuat hewan piaraan bahagia dengan membelai kepalanya dan memberi banyak makan.
d. Penalaran
melingkar (petitio principii)
Contoh: Manusia merdeka karena ia bertanggung jawab dan ia bertanggung jawab karena merdeka.
Contoh: Manusia merdeka karena ia bertanggung jawab dan ia bertanggung jawab karena merdeka.
e. Deduksi
cacat
Contoh: Barang siapa sering memberi sumbangan, maka dia pasti orang baik. Andi pasti orang baik.
Contoh: Barang siapa sering memberi sumbangan, maka dia pasti orang baik. Andi pasti orang baik.
f. Pikiran
simplistis
Contoh: Karena ia tidak berguna, maka ia pasti tidak bermoral.
4. Menghindari Persoalan
Contoh: Karena ia tidak berguna, maka ia pasti tidak bermoral.
4. Menghindari Persoalan
a. Argumentum
ad hominem
Contoh: Jangan percaya omongannya karena ia bekas narapidana.
Contoh: Jangan percaya omongannya karena ia bekas narapidana.
b. Argumentum ad populum
Contoh: Anda lihat banyak ketidakadilan dan korupsi, maka Partai Nasdem adalah partai masa depan kita.
Contoh: Anda lihat banyak ketidakadilan dan korupsi, maka Partai Nasdem adalah partai masa depan kita.
c. Argumentum ad misericordiam
Contoh: Seseorang terdakwa meminta keringanan hukuman karena mengaku punya banyak tanggungan.
d. Argumentum ad ignorantiam
Contoh: Bila tidak bisa dibuktikan bahwa Tuhan itu ada, maka Tuhan tidak ada.
Contoh: Bila tidak bisa dibuktikan bahwa Tuhan itu ada, maka Tuhan tidak ada.
e. Argumen untuk keuntungan seseorang
Contoh: Seseorang pengusaha berjanji mau membiayai kuliah, bila mahasiswi mau dijadikan isteri.
f. Non causa pro causa
Contoh:Orang sakit perut setelah menghapus sms berantau, maka dia menganggap itu sebagai penyebabnya.
5. Kesesatan Retoris
a. Eufemisme/disfemisme
Contoh: Pembankang yang dianggap benar disebut reformator. Bila tidak disenangi maka disebut anggota pemberontak.
Contoh: Pembankang yang dianggap benar disebut reformator. Bila tidak disenangi maka disebut anggota pemberontak.
b. Penjelasan retorik
Contoh:Dia tidak lulus karena tidak teliti mengerjakan soal.
c. Strereotipe
Contoh: Orang Jawa penyabar. Orang Batak suka menyanyi.
d. Innuendo
Contoh: Saya tidak mengatakan makanan tidak enak, tapi mau mengatakan lukisan itu bagus.
Contoh: Saya tidak mengatakan makanan tidak enak, tapi mau mengatakan lukisan itu bagus.
e. Loading question
Contoh: Apakah
Anda masih tetap merokok?
f. Weaseler
Contoh:Tiga dari empat dokter menyarankan bahwa minum itu memperlancar pencernaan.
Contoh:Tiga dari empat dokter menyarankan bahwa minum itu memperlancar pencernaan.
g. Downplay
Contoh:Jangan anggap serius omongannya karena dia hanya buruh bangunan.
Contoh:Jangan anggap serius omongannya karena dia hanya buruh bangunan.
h. Lelucon
atau sindiran
i. Hiperbola
Membesar-besarkan.
j. Pengandaian bukti
Studi
menunjukkan
k. Dilema semu
Contoh: Tamu yang menolak kopi, langsung disuguhi sirup.
Contoh: Tamu yang menolak kopi, langsung disuguhi sirup.
No comments:
Post a Comment